Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pembahasan: Focus Group Discussion (Lengkap)

Focus Group Discussion - Apabila belum lama ini Anda sedang mencari informasi tentang "Focus Group Discussion?" Lalu berusaha mencarinya melalui internet dan melihat situs Dosencoid ini dibagian atas pencarian google kemudian mengkliknya hingga sampai masuk ke sini. Maka kami ucapkan selamat datang untuk Sobat Pembaca semuanya, karena kalian sudah berada di tempat yang tepat.

Bicara mengenai Focus Group Discussion bisa dibilang adalah hal yang cukup menyenangkan, terlebih untuk Anda yang memang sedang mencarinya. Nah kali ini kita akan mengupas seputar Focus Group Discussion secara lengkap dan tersusun rapi supaya memudahkan Anda semua dalam memahaminya. Baiklah daripada kelamaan yuk langsung kita masuk ke pembahasannya saja.

Pembahasan Lengkap Focus Group Discussion

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Focus Group Discussion? Mungkin anda pernah mendengar kata Focus Group Discussion? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, karakteristik, jenis, kegunaan, langkah, persiapan, desain, pembentukan, keuntungan, kelemahan dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Focus Group Discussion (FDG): Pengertian, Karakteristik, Jenis dan Kegunaan

Pengertian Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FDG) merupakan bentuk penelitian kualitatif di mana sekelompok orang yang bertanya tentang sikap mereka terhadap produk, layanan, konsep, iklan, ide atau kemasan. Pertanyaan diminta dalam grup pengaturan interaktif dimana peserta bebas untuk berbicara dengan anggota kelompok lainnya. Focus Group Discussion (FDG) pada awalnya digunakan untuk mengetahui citra produk, desain produk, dan sebagainya. Dalam perkembangannya FGD mulai dikembangkan dalam bidang kedokteran dan ilmu-ilmu sosial.


Karakteristik Focus Group Discussion (FGD)

Berikut ini terdapat beberapa karakteristik dari focus group discussion (FGD), yakni sebagai berikut:

  1. FGD diikuti oleh para peserta yang idealnya terdiri dari 7-11 orang, hal ini ditujukan agar setiap individu mendapatkan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya. Peserta FGD lebih baik berjumlah ganjil karena jika dalam FGD sewaktu- waktu harus mengambil keputusan secara voting dapat mempermudah perhitungan.
  2. Peserta FGD terdiri dari orang-orang yang memiliki ciri-ciri homogen. Kesamaan ciri-ciri inti seperti persamaan gender tingkat pendidikan atau persamaan status lainya.
  3. FGD memiliki tujuan untuk menggali dan memperoleh beragam informasi tentang masalah atau topik tertentu.
  4. Metode FGD biasanya digunakan untuk pertanyaan terbuka yang memungkinkan peserta memberikan jawaban dengan penjelasan-penjelasan.
  5. Topik dalam FGD ditentukan terlebih dahulu oleh fasilitator.
  6. Waktu yang dibutuhkan untuk FGD berkisar antara 60-90 menit.
  7. FGD dilakukan tidak hanya satu kali, biasanya tergantung kebutuhan dilaksanakannya FGD.
  8. FGD sebaiknya dilaksanakan di ruang netral disesuaikan dengan pertimbangan bahwa peserta dapat secara bebas mengeluarkan pendapatnya.

Jenis-Jenis Focus Group Discussion (FGD)

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis dari focus group discussion (FGD), yakni sebagai berikut:

  • Two-way focus group (FGD dua arah)

Yaitu satu kelompok disaksikan kelompok lain dan membahas diamati interaksi dan kesimpulan


  • Dual moderator focus group (Dual moderator fokus grup)

Yaitu penengah memastikan satu sesi berlangsung lancar, sementara yang lain memastikan bahwa semua topik yang dibahas


  • Dueling moderator focus group

Yaitu 2 penengah berada pada sisi yang berlawanan saat berdiskusi.


  • Respondent moderator focus group

Yaitu satu atau lebih dari informan diminta untuk bertindak sebagai penengah sementara


  • Client participant focus groups

Yaitu satu atau lebih perwakilan klien ikut serta dalam dialog, baik tertutup maupun terbuka.


  • Mini focus groups

Yaitu kelompok yang terdiri dari 4-5 anggota bukan 8 hingga 12.


  • Teleconference focus groups (TFG)

Yaitu yang memakai jaringan telepon.


  • Online focus groups (FGD online)

Yaitu memakai internet.


Kegunaan Focus Group Discussion (FGD)

Berikut ini terdapat beberapa kegunaan dari focus group discussion (FGD), yakni sebagai berikut:

  1. Untuk menyusun kuesioner survey.
  2. Untuk mengkaji informasi yang mendalam tentang pengetahuan, sikap, dan presepsi.
  3. Untuk meningkatkan hipotesa penelitian.
  4. Untuk mengumpulkan data kualitatif dalam studi proses-proses penjajagan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauaan, dan evaluasi pembangunan.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD)

Berikut ini terdapat 2 langkah-langkah pelaksanaan dari focus group discussion (FGD), yakni sebagai berikut:

1. Persiapan Sebelum Aktivitas Focus Group Discussion (FGD)

Antara lain sebagai berikut:

  1. Tim fasilitator harus datang tepat waktu. Fasilitator sebaiknya memulai komunikasi secara informal dengan peserta.
  2. Tim fasilitator harus mempersiapkan ruangan sedemikian rupa dengan tujuan agar peserta dapat berpartisipasi secara optimal.

2. Pembukaan Focus Group Discussion (FGD)

Antara lain sebagai berikut:

  • Moderator hendaknya memulai dengan sambutan dan perkenalan.
  • Moderator menjelaskan tujuan diadakanya FGD.
  • Perkenalkan diri (nama masing-masing fasilitator dan peranannya masing-masing).
  • Jelaskan prosedur pertemuan.
  • Jelaskan bahwa pertemuan tidak ditujukan untuk mendengarkan ceramah fasilitator. Tekankan bahwa peserta harus mengeluarkan pendapat.
  • Mulai pertemuan dengan mengajukan pertanyaan yang tidak besangkutan dengan topik diskusi. Baru kemuduian memandu pertanyaan dengan menggunakan acuan panduan yang sudah disediakan.

3. Penutup Focus Group Discussion (FGD)

Antara lain sebagai berikut:

  1. Untuk menutup pertemuan FGD, jelaskan bahwa topic FGD akan segera selesai dan pemandu memberi kesimpulan mengenai hasil FGD.
  2. Menjelang pertemuan benar-benar ditutup, sampaikan ucapan terima kasih pada peserta.

Persiapan dan Desain Rancangan FGD

Sebagai sebuah metode penelitian, pelaksanaan FGD memerlukan perencanaan matang dan tidak asal-asalan. Untuk diperlukan beberapa persiapan sebagai berikut: 1) Membentuk Tim; 2) Memilih Tempat dan Mengatur Tempat; 3) Menyiapkan Logistik; 4 Menentukan Jumlah Peserta; dan 5) Rekruitmen Peserta.

1. Membentuk Tim

Tim FGD umumnya mencakup:

  1. Moderator, yaitu fasilitator diskusi yang terlatih dan memahami masalah yang dibahas serta tujuan penelitian yang hendak dicapai (ketrampilan substantif), serta terampil mengelola diskusi (ketrampilan proses).
  2. Asisten Moderator/co-fasilitator, yaitu orang yang intensif mengamati jalannya FGD, dan ia membantu moderator mengenai: waktu, fokus diskusi (apakah tetap terarah atau keluar jalur), apakah masih ada pertanyaan penelitian yang belum terjawab, apakah ada peserta FGD yang terlalu pasif sehingga belum memperoleh kesempatan berpendapat.
  3. Pencatat Proses/Notulen, yaitu orang bertugas mencatat inti permasalahan yang didiskusikan serta dinamika kelompoknya. Umumnya dibantu dengan alat pencatatan berupa satu unit komputer atau laptop yang lebih fleksibel.
  4. Penghubung Peserta, yaitu orang yang mengenal (person, medan), menghubungi, dan memastikan partisipasi peserta. Biasanya disebut mitra kerja lokal di daerah penelitian.
  5. Penyedia Logistik, yaitu orang-orang yang membantu kelancaran FGD berkaitan dengan penyediaan transportasi, kebutuhan rehat, konsumsi, akomodasi (jika diperlukan), insentif (bisa uang atau barang/cinderamata), alat dokumentasi, dll.
  6. Dokumentasi, yaitu orang yang mendokumentasikan kegiatan dan dokumen FGD: memotret, merekam (audio/video), dan menjamin berjalannya alat-alat dokumentasi, terutama  perekam selama dan sesudah FGD berlangsung.
  7. Lain-lain jika diperlukan (tentatif), misalnya petugas antar-jemput, konsumsi, bloker (penjaga “keamanan” FGD, dari gangguan, misalnya anak kecil, preman, telepon yang selalu berdering, teman yang dibawa peserta, atasan yang datang mengawasi, dsb)

2. Memilih dan Mengatur Tempat

Pada prinsipnya, FGD dapat dilakukan di mana saja, namun seyogianya tempat FGD yang dipilih hendaknya merupakan tempat yang netral, nyaman, aman, tidak bising, berventilasi cukup, dan bebas dari gangguan yang diperkirakan bisa muncul (preman, pengamen, anak kecil, dsb). Selain itu tempat FGD juga harus memiliki ruang dan tempat duduk yang memadai (bisa lantai atau kursi). Posisi duduk peserta harus setengah atau tiga perempat lingkaran dengan posisi moderator sebagai fokusnya. Jika FGD dilakukan di sebuah ruang yang terdapat pintu masuk yang depannya ramai dilalui orang, maka hanya moderator yang boleh menghadap pintu tersebut, sehingga peserta tidak akan terganggu oleh berbagai “pemandangan” yang dapat dilihat diluar rumah.


3. Menyiapkan Logistik

Logistik adalah berbagai keperluan teknis yang dipelukan sebelum, selama, dan sesudah FGD terselenggara. Umumnya meliputi peralatan tulis (ATK), dokumentasi (audio/video), dan kebutuhan-kebutuhan peserta FGD: seperti transportasi; properti rehat: alat ibadah, konsumsi (makanan kecil dan atau makan utama); insentif; akomodasi (jika diperlukan); dan lain sebagainya. Insentif dalam penyelenggaraan FGD adalah suatu hal yang wajar diberikan. Selain sebagai strategi untuk menarik minat peserta, pemberian insentif juga merupakan bentuk ungkapan terimakasih peneliti karena peserta FGD bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk mencurahkan pendapatnya dalam FGD. Jika perlu, sejak awal, dicantumkan dalam undangan mengenai intensif apa yang akan mereka peroleh jika datang dan aktif dalam FGD. Mengenai bentuk dan jumlahnya tentu disesuaikan dengan sumberdaya yang dimiliki peneliti. Umumnya insentif dapat berupa sejumlah uang atau souvenir (cinderamata).


4. Jumlah Peserta

Dalam FGD, jumlah perserta menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan. Menurut beberapa literatur tentang FGD (lihat misalnya Sawson, Manderson & Tallo, 1993; Irwanto, 2006; dan Morgan D.L, 1998) jumlah yang ideal adalah 7 -11 orang, namun ada juga yang menyarankan jumlah peserta FGD lebih kecil, yaitu 4-7 orang (Koentjoro, 2005: 7) atau 6-8 orang (Krueger & Casey, 2000: 4). Terlalu sedikit tidak memberikan variasi yang menarik, dan terlalu banyak akan mengurangi kesempatan masing-masing peserta untuk memberikan sumbangan pikiran yang mendalam. Jumlah peserta dapat dikurangi atau ditambah tergantung dari tujuan penelitian dan fasilitas yang ada.


5. Rekruitmen Peserta

Tekait dengan homogenitas atau heterogenitas peserta FGD, Irwanto (2006: 75-76) mengemukakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

  • Pemilihan derajat homogenitas atau heterogenitas peserta harus sesuai dengan  tujuan awal diadakannya FGD.
  • Pertimbangan persoalan homogenitas atau heterogenitas ini melibatkan variabel tertentu yang diupayakan untuk heterogen atau homogen. Variabel sosio-ekonomi atau gender boleh heterogen, tetapi peserta itu harus memahami atau mengalami masalah yang didiskusikan. Dalam mempelajari persoalan makro seperti krisis ekonomi atau bencana alam besar, FGD dapat dilakukan dengan peserta yang bervariasi latar belakang sosial ekonominya, tetapi dalam persoalan spesifik, seperti perkosaan atau diskriminasi, sebaiknya peserta lebih homogen.
  • Secara mendasar harus disadari bahwa semakin homogen sebenarnya semakin tidak perlu diadakan FGD karena dengan mewawancarai satu orang saja juga akan diperoleh hasil yang sama atau relatif sama.
  • Semakin heterogen semakin sulit untuk menganalisis hasil FGD karena variasinya terlalu besar.
  • Homogenitas-heterogenitas tergantung dari beberapa aspek. Jika jenis kelamin, status sosial ekonomi, latar belakang agama homogen, tetapi dalam melaksanakan usaha kecil heterogen, maka kelompok tersebut masih dapat berjalan dengan baik dan FGD masih dianggap perlu.
  • Pertimbangan utama dalam menentukan homogenitas-heterogenitas adalah ciri-ciri mana yang harus/boleh/tidak boleh heterogen dan ciri-ciri mana yang harus/boleh/tidak boleh homogen.

Pembentukan FGD

Setiap FGD dibutuhkan 1 (satu) orang moderator, 1 (satu)  pencatat proses, 1 (satu) pengembang peserta dan 1 (satu) atau 2 (dua) orang logistik dan blocker. Tugas utama moderator atau fasilitator adalah :

  1. Menjamin terbentuknya suasana yang akrab , saling percaya dan yakin diantar peserta. Peserta harus saling diperkenalkan.
  2. Menerangkan tatacara berinteraksi dengan menekankan bahwa semua pendapat dan sasaran mempunayi nilai yang sama dan sama pentingnya dan tidak ada jawaban yang benar atau salah.
  3. Cukup mengenal permasalahannya sehingga dapat mengajukan pertanyaan yang sesuai dan bersifat memancing peserta untuk berfikir. Perlu adanya garis besar topik yang akan didiskusikan untuk menentukan arah diskusi.
  4. Moderator harus berskap santai, antusias, lentur, terbuka terhadap saran-saran, bersedia diinterogasi, bersabar dan harus dapat mengendalikan suaranya.
  5. Memperhatikan keterlibatan peserta, tidak boleh berpihak atau membiarkan beberapa orang tertentu memonopoli diskusi dan memastikan bahwa setiap orang mendapat kesempatan yang cukup untuk berbicara.
  6. Memperhatikan komunikasi atau tanggapan yang berupa bahasa tubuh atau non verbal.
  7. Mendengarkan diskusi sebaik-baiknya sambil memperhatikan waktu dan mengarahkan pembicaraan agar dapat berpindah dengan lancar dan tepat pada waktunya sehingga semua masalah dapat dibahas sepenuhnya. Lama pertemuan tidak lebih dari 90 menit, untuk menghindari kelelahan.

Keuntungan Diskusi Kelompok Terarah

Berikut ini adalah beberapa keuntungan dari FGD yaitu:

  • Biaya relatif murah.
  • Waktu yang digunakan cukup singkat.
  • Moderator relatif dapat dilakukan oleh siapa saja dengan melakukan pelatihan pendek dan mengujicobakan menjalankan diskusi.
  • Dapat digunakan untuk menggali kebiasaan, keyakinan dan penilaian dari sebuah kelompok.
  • Perhatian yang penting dan mungkin tidak muncul dalam kehidupan sehari-hari, melalui diskusi kelompok ini dapat dimunculkan.

Kelemahan Diskusi Kelompok Terarah

Berikut ini adalah beberapa kelemahan diskusi kelompok terarah yaitu:

  1. Peserta seringkali tidak mewakili seluruh kelompok sasaran.
  2. Kelompok yang terlibat mungkin sulit untuk dikendalikan.
  3. Hasil dan kesimpulan diskusi dapat dipengaruhi oleh pandangan atau pendekatan dari moderator.
  4. Tidak mempunyai data statistik.

Contoh Focus Group Discussion

Anda dan kawan2 sedang hiking ke gunung. Lalu ketua regu dan satu teman anda diserang beruang, sehingga dia mengalami luka yang sangat parah. Lalu anda diberikan pada kondisi tertentu dan beberapa pilihan. Beruang tersebut masih berkeliaran di sekitar lokasi anda, karena dia sedang punya anak kecil, sehingga beruang itu menjadi ganas. Apakah anda akan mengevakuasi korban dengan tandu dimana kondisinya anda akan dengan sangat mudah diserang lagi, atau tetap tinggal di lokasi sementara beberapa orang turun untuk memanggil helikopter dimana anda juga akan beresiko diserang. Kalian juga disuruh mengurutkan prioritas perlatan yang akan anda bawa.

Permasalahan ini harus anda selesaikan bersama kelompok, seolah2 anda sedang mengalami kondisi tersebut.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Focus Group Discussion: Pengertian, Karakteristik, Jenis, Kegunaan, Langkah, Persiapan, Desain, Pembentukan, Keuntungan, Kelemahan dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.

The post Focus Group Discussion first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Kami cukupkan dulu Pembahasan: Focus Group Discussion (Lengkap). Semoga uraian diatas dapat menambah wawasan untuk kita semua. Tak lupa kami haturkan terima kasih karena sudah mengunjungi situs dosencoid. blogspot. com dan membaca ulasan diatas hingga selseai. Jika dirasa masih ada hal yang mengganjal atau pertanyaan seputar uraian diatas bisa Anda sampaikan melalui kolom komentar. Sampai ketemu di postingan selanjutnya.

Post a Comment for "Pembahasan: Focus Group Discussion (Lengkap)"