Pembahasan: Sistem Periodik Unsur (Lengkap)
Bicara mengenai Sistem Periodik Unsur bisa dibilang adalah hal yang cukup menyenangkan, terlebih untuk Anda yang memang sedang mencarinya. Nah kali ini kita akan mengupas seputar Sistem Periodik Unsur secara lengkap dan tersusun rapi supaya memudahkan Anda semua dalam memahaminya. Baiklah daripada kelamaan yuk langsung kita masuk ke pembahasannya saja.
Pembahasan Lengkap Sistem Periodik Unsur
Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Sistem Periodik Unsur? Mungkin anda pernah mendengar kata Sistem Periodik Unsur? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, tabel, sifat, perkembangan dan kegunaan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Sistem Periodik Unsur
Sistem periodik unsur ialah komponen unsur-unsur menurut barisan nomor molekul dan kesamaan sifat unsur tersebut. Diidentitaskan periodik, seperti diperoleh struktur kesamaan sifat unsur dalam komponen tersebut. Sistem tabel periodik futuristik yang saat ini dipakai menurut pada tabel yang diterbitkan oleh ilmuwan yang bernama Dmitri Mendeleev sekitar tahun 1869.
Tabel Periodik Unsur
Berikut ini beberapa pola tabel periodik saat ini, yakni sebagai berikut:
- Tiap-tiap komponen diperoleh pada satu petak yang mengandung nomor molekul, nomor massa, dan ikon unsur. Petak-petak tersebut beruntun dari kiri ke kanan menurut peningkat pada nomor molekul.
- Petak tersebut terorganisasi memformat deretan horizontal dan deretan vertikal. Setiap deretan horizontal diberi nomor dari 1 samapi 7. Tiap-tiap deretan vertikal diberi nomor dari 1 sampai 8 dengan huruf A maupun B.
- Pada sistem IUPAC baru, tiap-tiap deretan vertikal diberi nomor dari 1 samapi 18 tidak menggunakan huruf A maupun B. Komponen dalam satu deretan vertikal yang sama pada tabel periodik akan memilik kesamaan sifat.
- Komponen deretan vertikal 1A sampai 8A (deretan vertikal 1 sampai 2 dan 13 sampai 18) ialah komponen vertikal inti. Komponen deretan vertikal 1B sampai 8B (deretan vertikal 3 sampai 12) ialah komponen metal peralihan. Dua baris komponen di bagian bawah, yakni lanthanida dan aktinida, disebut komponen metal peralihan dalam.
Sifat Pada Sistem Periodik Unsur
Berikut ini terdapat beberapa sifat dari sistem periodik unsur, yakni sebagai berikut:
1. Sifat Metal
Menurut sifatnya, komponen-komponen dapat dibedakan menjadi: metal, non metal, dan metalloid. Komponen-komponen metal memiliki bentuk: yakni konduktor panas dan listrik yang sangat bagus, dapat digembleng dan ductile, titik lebur relatif besar, condong melancarkan partikel pada komponen non metal. Komponen non metal memiliki bentuk: yakni non konduktor panas dan listrik, yang tidak dapat digembleng dan lapuk, biasanya berbentuk gas pada suhu ruang, condong memberi partikel dari komponen metal. Komponen metalloid memiliki bentuk: berupa metal dan juga non metal. Bentuk metal kian menipis dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas sistem periodik unsur, selain hidrogen. Komponen metalloid berada pada trap yang memisahkan komponen metal dan non metal.
2. Jari-Jari Molekul
Jari-jari molekul yakni separuh dari ruang antara dua induk dari dua molekul metal yang sebaris ataupun dalam sebentuk molekul diatomik. Pada satu vertikal, dari atas ke bawah jari-jari molekul condong berkembang, seperti peningkat kulit partikel. Dalam 1 waktu, dari kiri ke kanan, jari-jari molekul condong menyusut, seperti peningkat kandungan induk positif.
3. Energi Ionisasi
Energi ionisasi yakni energi yang diperlukan oleh sebentuk molekul dalam bagian gas untuk melancarkan sebuah pertikelnya. Pada satu vertikal, dari atas ke bawah, energi ionisasi pertama condong menyusut, seperti selisih dari induk ke pertikel terluar berkembang sehingga dorongan pertikel terluar oleh induk menyusut. pada satu waktu, dari kiri ke kanan, energi ionisasi pertama condong meningkat, seperti peningkat kandungan induk positif sehingga dorongan oleh induk meningkat.
4. Jari-Jari Ion
Jari-jari ion ialah jari-jari dari ion kandungan positif dan negatif yang dihitung menurut selisih antara dua induk ion kandungan positif dan negatif pada kristal ionik. Ion kandungan positif tercipta dari pembebasan partikel dari kulit terluar metal normal maka dorongan antar partikel menyusut, dorongan partikel dari induk lebih kuat dan jari-jari dari ion kandungan positif lebih kecil ketimbang molekul normalnya. Ion kandungan negatif tercipta dari penahanan partikel pada molekul normal maka dorongan antar partikel berkembang dan jari-jari dari ion kandungan negatif lebih besar dari molekul normalnya.
5. Partikel Positif
Partikel positif ialah jumlah transformasi energi apabila sebuah molekul ataupun ion dalam bentuk gas memberi sebuah partikel. Ketika jumlah transformasi energi berlambang positif, maka akan berlangsung pengisapan energi, kemudian apabila berlambang negatif, berlangsung pembebasanenergi. Semakin negatif nilai partikel positif, semakin meningkat kecondongan molekul ataupun ion memberi partikelnya (positif terhadap partikel semakin meningkat).
6. Partikel Negatif
Partikel negatif ialah satuan keahlian suatu molekul pada kondisi molekul untuk menggandeng partikel kepadanya. Semakin meningkat partikel negatif, maka semakin gampang molekul tersebut menggandeng partikel kepadanya sendiri. Pada satu vartikel, dari atas ke bawah, partikel negatif condong menyusut. Dalam satu waktu, dari kiri ke kanan, partikel negatif condong meningkat.
Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Berikut ini adalah perkembangan sistem periodik unsur yaitu:
-
Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner mempelajari sifat-sifat beberapa unsur yang sudah diketahui pada saat itu. Dobereiner melihat adanya kemiripan sifat di antara beberapa unsur, lalu mengelompokkan unsur-unsur tersebut menurut kemiripan sifatnya. Ternyata tiap kelompok terdiri dari tiga unsur sehingga disebut triade. Apabila unsur-unsur dalam satu triade disusun berdasarkan kesamaan sifatnya dan diurutkan massa atomnya, maka unsur kedua merupakan rata-rata dari sifat dan massa atom dari unsur pertama dan ketiga.
-
Teori Oktaf Newland
Pada tahun 1864, John Alexander Reina Newland menyusun daftar unsur yang jumlahnya lebih banyak. Susunan Newland menunjukkan bahwa apabila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka unsur pertama mempunyai kemiripan sifat dengan unsur kedelapan, unsur kedua sifatnya mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Penemuan Newland ini dinyatakan sebagai Hukum Oktaf Newland. Pada saat daftar Oktaf Newland disusun, unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) belum ditemukan. Gas Mulia ditemukan oleh Rayleigh dan Ramsay pada tahun 1894. Unsur gas mulia yang pertama ditemukan ialah gas argon. Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom yang rendah.
-
Sistem Periodik Mendeleev
Pada tahun 1869, tabel sistem periodik mulai disusun. Tabel sistem periodik ini merupakan hasil karya dua ilmuwan, Dmitri Ivanovich Mendeleev dari Rusia dan Julius Lothar Meyer dari Jerman. Mereka berkarya secara terpisah dan menghasilkan tabel yang serupa pada waktu yang hampir bersamaan. Mendeleev menyajikan hasil kerjanya pada Himpunan Kimia Rusia pada awal tahun 1869, dan tabel periodic Meyer baru muncul pada bulan Desember 1869. Mendeleev yang pertama kali mengemukakan tabel sistem periodik, maka ia dianggap sebagai penemu tabel sistem periodik yang sering disebut juga sebagai sistem periodik unsur pendek. Sistem periodik Mendeleev disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik Mendeleev pertama kali diterbitkan dalam jurnal ilmiah Annalen der Chemie pada tahun 1871.
Kegunaan Sistem Periodik Unsur
Sistem periodik dapat digunakan untuk memprediksi harga bilangan oksidasi, yaitu:
- Nomor golongan suatu unsur, baik unsur utama maupun unsur transisi, menyatakan bilangan oksidasi tertinggi yang dapat dicapai oleh unsur tersebut. Hal ini berlaku bagi unsur logam dan unsur non logam.
- Bilangan oksidasi terendah yang dapat dicapai oleh suatu unsur bukan logam adalah nomor golongan dikurangi delapan. Adapun bilangan oksidasi terendah bagi unsur logam adalah nol. Hal ini disebabkan karena unsur logam tidak mungkin mempunyai bilangan oksidasi negatif.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Sistem Periodik Unsur: Pengertian, Tabel, Sifat, Perkembangan dan Kegunaan Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Sistem Periodik Unsur first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Post a Comment for "Pembahasan: Sistem Periodik Unsur (Lengkap)"