Pembahasan: Ikatan Kimia (Lengkap)
Bicara mengenai Ikatan Kimia bisa dibilang adalah hal yang cukup menyenangkan, terlebih untuk Anda yang memang sedang mencarinya. Nah kali ini kita akan mengupas seputar Ikatan Kimia secara lengkap dan tersusun rapi supaya memudahkan Anda semua dalam memahaminya. Baiklah daripada kelamaan yuk langsung kita masuk ke pembahasannya saja.
Pembahasan Lengkap Ikatan Kimia
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Ikatan Kimia? Mungkin anda pernah mendengar kata Ikatan Kimia? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, konsep, pembentukan, jenis, sifat dan peran. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Ikatan Kimia
Ikatan adalah sesuatu yang menghubungkan sesuatu hal dengan hal yang lain. Ikatan Kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :
- Atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron).
- Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan.
- Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan.
Ikatan kimia terbentuk karena unsure-unsur cenderung membentuk struktur elektron stabil. Struktur elektron stabil yaitu struktur elektron gas mulia ( Golongan VIII A ) Seperti dalam tabel berikut :
Unsur | No Atom | K | L | N | M | O | P |
He
Ne Ar Kr Xe Rn |
2
10 18 36 54 86 |
2
2 2 2 2 2 |
8
8 8 8 8 |
8
18 18 18 |
8
18 32 |
8
18 |
8 |
Walter Kossel dan Gilbert Lewis pada tahun 1916 menyatakan bahwa terdapat hubungan antara stabilnya gas mulia dengan cara atom berikatan. Mereka mengemukakan bahwa jumlah elektron terluar dari dua atom yang berikatan, akan berubah sedemikian rupa sehingga susunan kedua elektron kedua atom tersebut sama dengan susunan gas mulia. Kecenderungan atom-atom untuk memiliki struktur atau konfigurasi elektron gas mulia atau 8 elektron pada kulit terluar disebut kaidah oktet.
Konsep Ikatan Kimia
Berikut ini adalah konsep ikatan kimia yaitu:
- Kenyataan bahwa gas-gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) sukar membentuk senyawa merupakan bukti bahwa gas-gas mulia memiliki susunan elektron yang stabil.
- Setiap atom mempunyai kecenderungan untuk memiliki susunan elektron yang stabil seperti gas mulia. Caranya dengan melepaskan elektron atau menangkap elektron.
- Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil hanya dapat dicapai dengan
Jadi ikatan Kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul. Ikatan kimia dilakukan dengan cara sebagai berikut : atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron), penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan dan penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan.
Pembentukan Ikatan Kimia
Sebuah atom cenderung melepaskan elektron apabila memiliki elektron terluar 1, 2, atau 3 elektron dibandingkan konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat.
Contoh:
9F : 2 7 ; Gas mulia yang terdekat ialah 10Ne : 2 8.
Konfigurasi Ne dapat dicapai dengan cara menerima satu elektron.
F (2 7) + e– à F- (2 8)
Jika masing-masing atom sukar untuk melepaskan elektron (memiliki keelektronegatifan tinggi), maka atom-atom tersebut cenderung menggunakan elektron secara bersama dalam membentuk suatu senyawa. Cara Ini merupakan peristiwa yang terjadi pada pembentukan ikatan kovalen. Misalnya atom fluorin dan fluorin, keduanya sama-sama kekurangan elektron, sehingga lebih cenderung memakai bersama elektron terluarnya. Jika suatu atom melepaskan elektron, berarti atom tersebut memberikan elektron kepada atom lain. Sebaliknya, jika suatu atom menangkap elektron, berarti atom itu menerima elektron dari atom lain. Jadi, susunan elektron yang stabil dapat dicapai dengan berikatan dengan atom lain. Kecenderungan atom-atom untuk memiliki struktur atau konfigurasi elektron seperti gas mulia atau 8 elektron pada kulit terluar disebut ”kaidah oktet”. Sementara itu atom-atom yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas helium disebut ”kaidah duplet”. Agar dapat mencapai struktur elektron seperti gas mulia, antar unsur mengadakan hal-hal berikut.
- Perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain (serah terima elektron). Atom yang melepaskan elektron akan membentuk ion positif, sedangkan atom yang menerima elektron akan berubah menjadi ion negatif, sehingga terjadilah gaya elektrostatik atau tarik-menarik antara kedua ion yang berbeda muatan. Ikatan ini disebut ikatan ion.
- Pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atom sehingga terbentuk ikatan kovalen.
- Selain itu, dikenal juga adanya ikatan lain yaitu: Ikatan logam, Ikatan hidrogen, Ikatan Van der Waals.
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah guna terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur. Kestabilan unsur terjadi apabila suatu unsur mengikuti aturan oktet. Aturan Oktet adalah kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnnya sama seperti gas mulia. Unsur gas mulia (Gol VIIIA) mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, hanya unsur Helium).
Jenis-jenis Ikatan Kimia
Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis ikatan kimia yaitu:
1. Ikatan ion
Ikatan ion adalah tidak lain hanyalah jenis pembentukan ikatan kimia yang melibatkan transfer lengkap elektron dari satu atom ke yang lain. Ketika atom akan kehilangan atau bertambah elektron, mereka menjadi ion yang bermuatan berbeda atau ion bermuatan berlawanan. Ion yang diisi kemudian tertarik terhadap satu sama lain karena gaya elektrostatik, yang membawa ion bermuatan sebaliknya bersama-sama, sehingga membentuk ikatan ion. Contoh yang paling umum dari ikatan ion adalah pembentukan natrium klorida di mana sebuah atom natrium menggabungkan dengan atom klorida.
Mari kita lihat pada konfigurasi elektronik masing-masing.
Natrium (Na): 2,8,1 dan Klorida (Cl): 2, 8, 7.
Ikatan Ion Nacl
Ikatan Ion pada Natrium klorida (NaCl) |
Dengan demikian, kita melihat bahwa sebuah atom klorida membutuhkan satu elektron untuk mencapai konfigurasi terdekat yaitu gas mulia Argon (2,8,8).
Sebuah atom natrium, di sisi lain, membutuhkan untuk menyingkirkan elektron tunggal di kulit terluar untuk memperoleh
konfigurasi terdekat mulia yaitu gas Neon (2,8).
Dalam skenario seperti itu, atom natrium menyumbangkan elektron terluar pada atom klorin, yang hanya membutuhkan satu elektron untuk mencapai konfigurasi oktet. Ion natrium menjadi bermuatan positif karena kehilangan elektron, sedangkan ion klorida menjadi bermuatan negatif karena penambahan sebuah elektron tambahan. Ion yang bermuatan berlawanan terbentuk, tertarik satu sama lain dan mengakibatkan membentuk ikatan ion.
2. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang terjadi jika adanya penggunaan pasangan elektron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan. Dengan kata lain, pasangan elektron ini digunakan bersama-sama (shared electron / elektron sekutu). Sebagai contoh sederhana adalah adanya ikatan kovalen yang terjadi antara unsur hidrogen dengan oksigen membentuk air (H2O). Masing-masing ikatan kovalen mengandung dua elektron, yaitu satu berasal dari hidrogen dan satunya lagi berasal dari oksigen. Atom berikatan kovalen dengan atom lain untuk mencapai kestabilan. Dengan adanya “penyekutuan” elektron valensi, atom dapat memenuhi orbital atom terluarnya dan mencapai kestabilan.
3. Ikatan Kovalen Non Polar
Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika atom membagikan elektronnya secara setara (sama). Biasanya terjadi ketika ada atom mempunyai afinitas elektron yang sama atau hampir sama. Semakin dekat nilai afinitas elektron, maka semakin kuat ikatannya. Ikatan kovalen nonpolar terjadi pada molekul gas, atau yang sering disebut sebagai molekul diatomik. Ikatan kovalen nonpolar mempunyai konsep yang sama dengan ikatan kovalen polar, yaitu atom yang mempunyai nilai elekronegativitas tinggi akan menarik elektron lebih kuat. Pernyataan tesebut benar, namun jika terjadi pada molekul diatom (dimana atom penyusunnya adalah sama) maka elektronegativitas juga sama.
Sifat Umum Senyawa Kovalen
Berikut ini adalah sifat umum senyawa kovalen yaitu:
- Titik lebur dan titik didih yang rendah
- Tidak dapat menghantarkan arus listrik , akan tetapi senyaw akovalen polar dalam bentuk larutan dapat menghantarkan listrik.
- Pada umumnya lunak
- Tidak larut dalam air
- Larut dalam pelarut nonpolar
Peran Elekron Dalam Ikatan kimia
Unsur yang paling stabil adalah unsur yang termasuk dalam golongan gas mulia. Semua unsur gas mulia di alam ditemukan dalam bentuk gas monoatomik dan tidak ditemukan bersenyawa di alam. Kestabilan unsur gas mulia berkaitan dengan konfigurasi elektron yang menyusunnya seperti yang dikemukakan oleh Gibert Newton Lewis dan Albrecht Kossel. Dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur gas mulia mempunyai konfigurasi penuh yaitu konfigurasi oktet yang berarti mempunyai delapan elektron pada kulit terluar kecuali untuk unsur helium yang mempunyai konfigurasi duplet (dua elektron pada kulit terluarnya). Unsur yang paling stabil dan sukar bereaksi adalah unsur- unsur gas mulia. Sedangkan unsur seperti unsur kalium, natrium, fluorin, dan klorin merupakan unsur yang mempunyai sifat reaktif.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Ikatan Kimia : Pengertian, Konsep, Pembentukan, Jenis, Sifat dan Peran Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Ikatan Kimia first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Post a Comment for "Pembahasan: Ikatan Kimia (Lengkap)"