Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ulasan: Pengertian Coding (Lengkap)

Pengertian Coding - Apabila belum lama ini Anda sedang mencari informasi tentang "Pengertian Coding?" Lalu berusaha mencarinya melalui internet dan melihat situs Dosencoid ini dibagian atas pencarian google kemudian mengkliknya hingga sampai masuk ke sini. Maka kami ucapkan selamat datang untuk Sobat Pembaca semuanya, karena kalian sudah berada di tempat yang tepat.

Bicara mengenai Pengertian Coding bisa dibilang adalah hal yang cukup menyenangkan, terlebih untuk Anda yang memang sedang mencarinya. Nah kali ini kita akan mengupas seputar Pengertian Coding secara lengkap dan tersusun rapi supaya memudahkan Anda semua dalam memahaminya. Baiklah daripada kelamaan yuk langsung kita masuk ke pembahasannya saja.

Pembahasan Lengkap Pengertian Coding

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Coding? Mungkin anda pernah mendengar kata Coding? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, tujuan, langkah, prosedur, situs, manfaat, prinsip dan standar. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

pengertian Coding

Pengertian Coding

Coding adalah salah satu kegiatan pengolahan data rekam medis untuk memberikan kode dengan huruf atau dengan angka atau kombinasi huruf dan angka yang mewakili komponen data. Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada dalam rekam medis harus di beri kode dan selanjutnya di indeks agar memudahkan pelayanan pada penyajian informasi untuk menunjang fungsi perencanaan, managemen, dan riset bidang kesehatan. Pemberian kode ini merupakan kegiatan klasifikasi penyakit dan tindakan yang mengelompokan penyakit dan tindakan berdasarkan criteria tertentu yang telah disepakati. Pemberian kode atas diagnosis klasifikasi penyakit yang berlaku dengan menggunakan ICD-10 untuk mengkode penyakit, sedangkan  ICOPIM dan ICD-9-CM digunakan untuk mengkode tindakan, serta komputer (on-line) untuk mengkode penyakit dan tindakan. Buku pedoman yang  disebut International Classification of Diseases and Related Health Problems, Tenth Revision (ICD – 10) terbitan WHO.  Di Indonesia penggunaannya telah ditetapkan  oleh Dep. Kes. RI sejak tgl. 19 – 2 –1996.  ICD –10 terdiri dari 3 volume:

  • Volume 1 (Tabular List), berisi tentang hal-hal yang mendukung klasifikasi utama.
  • Volume 2 (Instruction Manual), berisi tentang pedoman penggunaan.
  • Volume 3 (Alphabetic Index), berisi tentang klasifikasi penyakit yang disusun berdasarkan indeks abjad atau secara alphabet,terdiri dari 3 seksi:
  1.  Seksi 1 merupakan klasifikasi diagnosis yang tertera dalam vol 1
  2. Seksi 2 untuk mencari penyebab luar morbiditas, mortalitas dan membuat istilah dari bab 20
  3. Seksi 3 merupakan table obat-obatan dan zat kimia sebagai sambungan dari bab 19,20 dan menjelaskan indikasi kejadiannya.

Tujuan Coding

Berikut ini adalah beberapa tujuan coding yaitu:

  • Memudahkan pencatatan, pengumpulan dan pengambilan kembali informasi sesuai diagnose ataupun tindakan medis-operasi yang diperlukan uniformitas sebutan istilah (medical terms))
  • Memudahkan entry data ke database komputer yang tersedia (satu code bisa mewakili beberapa terminologi yang digunakan para dokter)
  • Menyediakan data yang diperlukan oleh sistem pembayaran/penagihan biaya yang dijalankan/diaplikasi.
  • Memaparkan indikasi alasan mengapa pasien memperoleh asuhan/perawatan/pelayanan (justifikasi runtunan kejadian)5. Menyediakan informasi diagnoses dan tindakan (medis/operasi) bagi:
  • Riset
  • Edukasi dan
  • Kajian asesment kualitas keluaran/outcome (legal dan otentik)

Langkah-langkah Coding

Langkah-langkah Coding

Beerikut ini adalah beberapa langkah-langkah untuk mengkoding yaitu:

  1. Tentukan jenis pernyataan (Leadterm) yang akan dikode dan rujuk ke Section yang sesuai pada Indeks Alfabet
  2. Tentukan lokasi ‘lead term,’. Untuk penyakit dan cedera
  3. Baca dan pedomani semua catatan yang terdapat di bawah ‘lead term’
  4. Baca semua term yang dikurung oleh parentheses setelah ‘lead term’
  5. Ikuti dengan hati-hati setiap rujukan silang ‘see’ dan ‘see also’ di dalam Indeks
  6. Rujuk daftar tabulasi (Volume I) untuk memastikan nomor kode yang dipilih
  7. Pedomani setiap term inklusi dan eksklusi di bawah kode yang dipilih, atau di bawah judul bab, blok, atau kategori.
  8. Tentukan kode

Prosedur Coding

Berikut ini adalah beberapa prosedur coding yaitu:

  • Memberi kode penyakit pada diagnosa pasien yang terdapat pada berkas rekam medis sesuai dengan ICD 10
  • Menghubungi dokter yang menangani pasien yang bersangkutan apabila diagnosa pasien tersebut kurang bisa dimengerti atau tidak jelas
  • Melakukan pengolahan klasifikasi penyakit
  • Memberikan pelayanan kepada dokter atau peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sesuai indek penyakit pasien
  • Hasil diagnosis dari dokter, merupakan diagnosis utama maupun sebagai diagnosa sekunder atau diagnosa lain yang dapat berupa penyakit komplikasi, maka harus menggunakan buku ICD-10 (International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems Tenth Revision). Untuk pasien yang dilakukan tindakan operasi, nama operasi tersebut dilengkapi dengan kode-kode operasi yang dapat ditentukan dengan bantuan buku ICOPIM dan ICD-9-CM (Internasional Classification of Procedure in Medicine).
  • Dalam mencari kode penyakit dapat dicari berdasarkan abjad nama penyakit yang dapat dilihat di dalam buku ICD-10 (International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems Tenth Revision).
  • Lalu untuk indexing dilakukan dengan cara komputer. Juga digunakan lembaran kode penyakit yang sering muncul untuk mempermudah proses pengkodean.

Situs Belajar Coding

Berikut ini adalah beberapa situs belajar coding yaitu:

  • Coursera
  • Github
  • Codecademy
  • Udemy
  • edX
  • Khan Academy
  • Code Avengers
  • W3schools.com

Manfaat Coding

Berikut ini adalah beberapa manfaat coding yaitu:
  1. Melatih Ketelitian
  2. Melatih Daya Pikir
  3. Mengembangkan Potensi Diri

Prinsip Pemrograman dan Pedoman

Tugas utama adalah sebelum seorang programmer  menulis kode yang dapat dibaca. Menulis kode adalah keterampilan yang solid hanya dapat diperoleh dengan praktek CO. Berdasarkan pengalaman, beberapa aturan umum dan pedoman dapat diberikan untuk programmer. Pemrograman yang baik (memproduksi program yang benar dan sederhana) adalah independen praktek bahasa pemrograman sasaran, meskipun bahasa pemrograman yang terstruktur dengan baik membuat pekerjaan programmer sederhana.


Standar Coding

Programmer menghabiskan jauh lebih banyak waktu membaca kode daripada menulis kode. Selama perkembangan kode, penulis saat mengkoding cukup membacanya selama tahap debugging dan peningkatan. Singkatnya, perkembangan kode itu adalah sangat penting untuk menulis kode dengan cara yang mudah dibaca dan dimengerti. Coding standar memberikan aturan dan pedoman untuk beberapa aspek pemrograman untuk membuat kode lebih mudah dibaca. Sebagian besar organisasi yang mengembangkan perangkat lunak secara teratur mengembangkan standar mereka sendiri. Secara umum, standar coding memberikan pedoman bagi programmer mengenai penamaan, organisasi berkas, pernyataan dan deklarasi, dan tata letak. File konvensi adalah tentang bagaimana file harus dinamai, dan apa saja file yg harus di isi, sehingga pembaca bisa mendapatkan beberapa ide tentang apa file contains. Beberapa contoh konvensi ini adalah:

  1. File source Java harus memiliki ekstensi .java ini diberlakukan oleh sebagian besar kompiler.
  2. Setiap file harus berisi satu kelas luar dan nama kelas harus sama dengan nama file.
  3. Panjang garis harus dibatasi kurang dari 80 kolom dan khusus charac-ters harus dihindari. Jika garis lebih panjang, hal itu harus dilanjutkan dan kelanjutan harus dibuat sangat jelas.

Laporan Tata Cara ini adalah untuk deklarasi dan dieksekusi dalam kode source. Komentar dan Layout Komentar adalah pernyataan tekstual yang dimaksudkan untuk program pembaca untuk membantu pemahaman kode. Secara umum, komentar harus menjelaskan kegunaan kode atau mengapa kode yang ada, sehingga kode dapat menjadi hampir standalone (berdiri sendiri)  untuk memahami sistem. Komentar umumnya harus disediakan untuk blok kode. Menyediakan komentar untuk modul yang paling berguna, sebagai modul membentuk unit pengujian, kompilasi, verifikasi, dan modifikasi. Perlu dicatat bahwa prolog berguna jika mereka tetap konsisten. Jika modul tersebut dimodifikasi, maka prolog juga harus diubah. Java menyediakan komentar dokumentasi yang dibatasi oleh “/ ** … * /”, dan yang bisa diambil ke file HTML. Komentar ini sebagian besar digunakan sebagai prolog metode-metode dan bidang. Selain prolog untuk modul, standar pengkodean dapat menentukan bagaimana dan di mana komentar harus berada. Beberapa pedoman tersebut adalah:

  • Satu baris komentar untuk blok kode harus sejajar dengan kode mereka dimaksudkan untuk.
  • Harus ada komentar untuk semua variabel utama menjelaskan apa yang mereka refensi
  • Sebuah blok komentar harus didahului oleh kosong baris komentar hanya dengan “/ *” dan diakhiri -dengan baris yang berisi hanya “* /”.
  • Trailing komentar setelah laporan harus singkat, pada baris yang sama, dan bergeser cukup jauh untuk memisahkan mereka dari laporan.

Demikian Penjelasan Materi Tentang Pengertian Coding : Pengertian, Tujuan, Langkah, Prosedur, Situs, Manfaat, Prinsip dan Standar  Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.

The post Pengertian Coding first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Kami cukupkan dulu Ulasan: Pengertian Coding (Lengkap). Semoga uraian diatas dapat menambah wawasan untuk kita semua. Tak lupa kami haturkan terima kasih karena sudah mengunjungi situs dosencoid. blogspot. com dan membaca ulasan diatas hingga selseai. Jika dirasa masih ada hal yang mengganjal atau pertanyaan seputar uraian diatas bisa Anda sampaikan melalui kolom komentar. Sampai ketemu di postingan selanjutnya.

Post a Comment for "Ulasan: Pengertian Coding (Lengkap)"