Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ulasan: Pengertian Ras Menurut Para Ahli (Lengkap)

Pengertian Ras Menurut Para Ahli - Apabila belum lama ini Anda sedang mencari informasi tentang "Pengertian Ras Menurut Para Ahli?" Lalu berusaha mencarinya melalui internet dan melihat situs Dosencoid ini dibagian atas pencarian google kemudian mengkliknya hingga sampai masuk ke sini. Maka kami ucapkan selamat datang untuk Sobat Pembaca semuanya, karena kalian sudah berada di tempat yang tepat.

Bicara mengenai Pengertian Ras Menurut Para Ahli bisa dibilang adalah hal yang cukup menyenangkan, terlebih untuk Anda yang memang sedang mencarinya. Nah kali ini kita akan mengupas seputar Pengertian Ras Menurut Para Ahli secara lengkap dan tersusun rapi supaya memudahkan Anda semua dalam memahaminya. Baiklah daripada kelamaan yuk langsung kita masuk ke pembahasannya saja.

Pembahasan Lengkap Pengertian Ras Menurut Para Ahli

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Ras? Mungkin anda pernah mendengar kata Ras? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, pembagian, klasifikasi, keberagaman, faktor, pengaruh, penghalang dan isolasi. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

18 Pengertian Ras Menurut Para Ahli dalam Bukunya

Pengertian RAS

RAS adalah Sebuah kategori dalam antropologi fisik untuk menentukan kelompok orang dari asal yang sama ditandai oleh serangkaian ciri-ciri morfologi umum. Dalam pemikiran antropologi sosial dan politik Zaman Imperialisme, alat kategorisasi diterapkan unscientifi Cally untuk menandai sosial, macam budaya, politik, ekonomi, psikologis, dan lain ketidaksetaraan di antara kelompok orang. Dalam kedua kasus konsep ini sangat berhubungan dengan pengertian kebudayaan, populasi, etnis, dan bahasa. Perbedaan morfologis antara orang-orang tercatat dalam filsafat alam kuno, perwakilan utama yang percaya bahwa keanehan eksternal manusia tercermin karakter, kecerdasan, budaya, dan kemampuan mental dari pembawa mereka. Asumsi ini secara luas digambarkan dalam kontak dari Yunani Kuno dan Romawi dengan dunia barbar.


Pada Era Penemuan Besar, tradisi memiliki  influence menyedihkan pada pengobatan penduduk asli wilayah yang baru saja dibuka di bagian utara dan selatan Amerika, Afrika Selatan dan bagian timur Asia. Sama, pemeliharaan perdagangan budak melahirkan serangkaian upaya untuk menuduh dan menjelaskan superioritas Eropa atas subyek kolonial mereka, seperti di Amerika Serikat berpikir rasis dan rasialis menjadi bagian integral dari perjuangan politik pengumpulan antara pemilik budak dan perbudakan. Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa diskriminasi rasial tidak pernah unik untuk perwakilan dari peradaban Eropa. Diferensiasi sosial ras ditentukan adalah umum pada zaman sebelum kolonial Afrika, Asia, dan India. Di Afrika itu membantu untuk mempertahankan budak berbasis kerajaan.


Pada abad kesembilan belas di Eropa, ide-ide Carl Linnaeus, Charles Darwin, dan Thomas Huxley membawa gelombang baru memperhatikan konsep ras dalam pemikiran ilmiah dan sosial. Dua utama tren dikembangkan: ras klasifikasinya kation dan penjelasan dari perbedaan spesifik c. Selama paruh kedua abad ini, tren yang terakhir itu sendiri dibagi menjadi dua kecenderungan, satu dihubungkan dengan pemeriksaan faktor yang berbeda mempengaruhi pada pembentukan sifat morfologi yang aneh, yang lain berkonsentrasi pada propagasi dari versi revisi teori rasial. Semua yang terakhir itu didasarkan pada keprihatinan umum dengan menelusuri perbedaan budaya dan kesenjangan sosial dan politik di kalangan masyarakat untuk faktor menentukan ras. Terutama penting adalah Joseph-Arthur Gobineau, yang merumuskan ide-ide tentang peran deterministik dari perbedaan ras dalam sejarah umat manusia.


Berdasarkan tesisnya tentang ketimpangan bawaan karakteristik mental dan kapasitas untuk membuat, memahami dan memelihara warisan budaya, Gobineau percaya pada keunggulan ras Arya yang disebut lebih dari ras lain dan terhubung dengan semua peradaban kuno bangsa Arya, beralih ke berbagai kation falsifi dalam upaya. Gobineau ide yang kemudian diintegrasikan ke dalam mitologi rasial Nazi Jerman. Arah lain terhubung spesifik Cally dengan perlakuan terhadap penduduk kulit hitam sub-Sahara Afrika. Tesis ini, untuk kali terlebih fi ketat dirumuskan oleh J. Gent pada pertengahan 1860-an, diciptakan alasan untuk studi lanjut dalam bidang ini perwakilan dari Darwinisme Sosial, yang menggunakan rasisme sebagai argumen penting dalam mendukung karakter purba ketimpangan sosial dan sosial perjuangan. Dicampur dengan keserakahan materi yang menyertainya Eropa, Amerika, dan ekspansi Jepang, itu memicu semangat yang slogan kekaisaran seperti Manifest Destiny, Beban Man Putih ‘s, dan misi civilisatrice yang disebarkan dan yang paling virulen-bentuk seperti di Raja Leopold Kongo -memiliki implikasi genosida.


Pengertian Ras Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat pendapat dari para ahli mengenai pengertian ras, yakni sebagai berikut:

1. Pengertian Ras Secara Umum

Ras ialah kalangan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik. Adapula pengertian lain dari ras ialah suatu prosedur kategori yang dipakai untuk mengklasifikasikan manusia dalam masyarakat dan berbeda melewati ciri fenotipe, asal mula dan penampakan jasmani dan entnis yang terwarisi.


2. Menurut Dunn dan Dobshansky

Menurut pendapat dari Dunn dan Dobshansky, ras ialah perserupaan jenis atau golongan seseorang secara turun-temurun yang memiliki karakteristik fisik dan biologis tertentu, ras mempunyai memiliki sercara biologis dan fisik tidak tercantuk pada adab kebudayaannya.


3. Menurut Banton

Menurut pendapat dari Banton, ras ialah suatu ciri peran, perbandingan fisik yang dijadikan kaidah untuk memutusakan peran yang berbeda-beda.


4. Menurut Chainur Arrasjid

Menurut pendapat dari Chainur Arrasjid, ras ialah kategori manusia yang mempunyai kemiripan adab lahir spesifik yang diteruskan kepada generasinya.


5. Menurut Daljoeni

Menurut pendapat dari Daljoeni, ras ialah penggolongan manusia menurut ciri ciri biologis, seperti kaukasoid, negroid, australoid dan indian.


6. Menurut Haldane

Menurut pendapat dari Haldane, ras ialah suatu kategori yang beragan nacan kemiripan satu tata perilaku spesifik fisik bawaan dan sumber geografis dalam kawasan spesifik tersebut.


7. Menurut Grosse

Menurut pendapat dari Grosse, ras ialah kategori manusia yang sebagai satu kesatuan karena kemiripan adab jasmani dan rohani yang diturunkan sehingga bisa dibedakan dengan kesatuan lainnya.


8. Menurut Koentjaraningrat

Menurut pendapat dari Koentjaraningrat, ras ialah kategori manusia yang memperlihatkan beragam macam karakteristik tubuh yang spesifik dengan saluran yang besar.


9. Menurut Gill Dan Gilbert

Menurut pendapat dari Gill Dan Gilbert, ras ialah golongan orang yang bisa dibedakan berdasarkan ciri ciri fisik yang diperoleh melewati prosedur reproduksi.


10. Menurut Kohlbrugge

Menurut pendapat dari Kohlbrugge, ras ialah manusia yang mempunyai kemiripan karakteristik jasmani karena diturunkan, sementara adab-adab kerohaniannya dilenakan.


11. Menurut Horton dan Hunt

Menurut pendapat dari Horton dan Hunt, ras ialah suatu golongan manusia yang tidak berbeda dengan golongan lainnya dalam bentuk karakteristik fisik keturunan.


12. Menurut Stephen K. Sanderson

Menurut pendapat dari Stephen K. Sanderson, ras ialah suatu golongan orang yang mengenali diri mereka sendiri dan pengenalan oleh orang-orang lain, sebagai perbandingan sosial yang ditumpuan oleh karakterisik fisik ataupun biologis.


13. Menurut Bruce J. Cohen

Menurut pendapat dari Bruce J. Cohen, ras ialah golongan orang yang secara turun temurun memiliki karakterisik fisik ataupun biologis spesifik yang sama.


14. Menurut Alex Thio

Menurut pendapat dari Alex Thio, ras ialah golongan orang yang diibaratkan oleh masyarakat memiliki karakterisik biologis yang berbeda.


15. Menurut KBBI

Menurut pendapat dari KBBI, ras ialah kategori bangsa menurut karakterisik fisik.


16. Menurut Wikipedia

Menurut pendapat dari Wikipedia, ras ialah suatu prosedur kategori yang dipakai untuk menggolongan manusia dalam masyarakat besar dan berbeda melewati karakterisik fenotipe, asal mula geografis, bentuk jasmani dan etnis yang diwarisi.


17. Menurut AAE

Menurut pendapat dari AAE, ras ialah suatu tinjauan teori yang dipakai untuk membuktikan suatu kemiripan, dari warna kulit, rupa, bentuk, warna rambut, karakter dan fase psikologis.


18. Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary

Menurut pendapat dari Webster’s New Collegiate Dictionary, ras ialah suatu bentuk golongan manusia yang diibarat memiliki kemiripan secara turun temurun dan kemiripan itu bisa untuk mengidentifikasi jenis manusia lain.


19. Menurut Chainur Arrasjid (1972) dosen fakustas Hukum USU

Menyatakan bahwa ras adalah segolongan manusia yang mempunyai persamaan sifat-sifat lahir tertentu yang dilanjutkan kepada keturunannya.


20. Menurut Academic American Encyclopedia (Volume 16:37)

Ras boleh didefinasikan sebagai teori atau falsafah yang menyatakan seseorang mewarisi ciri-ciri seperti warna kulit, rupa bentuk, warna rambut, tingkat laku, kelakuan atau tahap intelektual. Pengertian sedemikian menyebabkan sesetengah manusia mengangggap kaum mereka adalah lebih unggul daripada kaum lain.


Pembagian Ras

Berikut ini A.L. Krober membagi ras di dunia menjadi:

  • Ras Mongoloid (Berkulit Kuning)

Yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia. Mereka bisa dibagi menjadi: Asiatic Mongoloid, Malayan Mongoloid, American Mongoloid.


  • Ras Negroid (Berkulit Hitam)

Yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia. Mereka bisa dibagi menjadi: African Negroid, Negroto, Melanesian


  • Ras Kaukasoid (Kulit Putih)

Yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia. Mereka bisa dibagi menjadi: Nordic,Alpine, Mediteranian, Indic.


Klasifikasi Ras di Dunia

Mengenai kemajemukan ras, A.L. Kroeber membuat klasifikasi ras sebagai berikut.

1. Austroloid

Penduduk asli Australia (Aborigin) mendiami Australia, bagian selatan India, Sri Lanka. Ciri-ciri fisik suku Aborigin hampir sama dengan ciri-ciri fisik dari suku-suku yang tersebar di Irian jaya (Papua), yakni tubuh sedang, rambut keriting, mata hitam, bibir tebal, kulit hitam, dan sebagainya.

2. Mongoloid

  1. Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur). Memiliki ciri-ciri yakni bermata sipit, berkulit kuning langsat sampai putih lobak, rambut hitam lurus, dan lain-lain.
  2. Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan). Memiliki ciri-ciri yakni berkulit sawo matang atau kuning kecoklatan, rambut hitam lurus atau bergelombang, mata biasa sampai agak sipit.
  3. American Mongoloid (penduduk asli benua Amerika). Wilayah penyebarannya meliputi penduduk asli benua Amerika Utara dan Selatan serta orang-orang eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del fuego di Amerika Selatan. Dengan ciri-ciri fisik, hidung mancung, kulit putih kemerahan, mata sedang.

3. Caucasoid

  • Nordic (Eropa Utara, sekitar Laut Baltik)
  • Alpine (Eropa Tengah, dan Eropa Timur)
  • Mediteranian (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran)
  • Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka)
Ras Caucasoid memiliki ciri-ciri berkulit putih, tinggi, berambut pirang, dan bola mata berwarna biru. Biasa disebut “berkulit putih”, tetapi tidak selalu benar misalnya orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras Caucasoid, meski mereka berkulit hitam dan rambut keriting, mirip dengan ras Negroid. Namun, tengkorak mereka lebih mirip dengan tengkorak anggota ras Caucasoid.

 4. Negroid

  1. African Negrid (Benua Afrika)
  2. Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal dengan orang Semang, dan  Filipina)
  3. Melanesia (Papua, Melanesia).
Ras Negroid merupakan ras manusia yang sebagian besar menghuni benua Afrika dengan ciri antara lain memiliki kulit hitam, rambut keriting, bibir tebal, kelopak mata lurus.

5. Ras-Ras Khusus

  • Bushman (Gurun Kalahari-Afrika Selatan). Ras Bushman memiliki ciri-ciri dahinya menonjol, rambutnya ikal kecil-kecil, telinganya tidak bercuping, matanya mongoloid tetapi hidungnya negroid, dan lain-lain.
  • Veddoid (Pedalaman Sri Lanka, Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara). Ciri khas utama ras ini ialah bahwa mereka berkulit coklat, rambut berombak, mempunyai tonjolan mata yang menonjol, mulut besar dengan bibir yang tipis.
  • Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia). Polynesia merupakan ras campuran, ciri-cirinya juga sangat beragam sekali, tetapi didominasi  oleh ciri-ciri orang Jepang dan Taiwan
  • Ainu (di Pulau Karafuto dan Hokkaido-Jepang). Ciri fisik dari etnis Ainu sedikit lebih pendek dari Bangsa Jepang umumnya (Ras Yamato), tubuh mereka gempal kuat dengan proporsional, tulang pipi tinggi dengan hidung pendek, wajah lebar dan rambut lebat berombak serta memiliki mata coklat gelap.

Keberagaman Indonesia Berdasarkan Klasifikasi Ras

Pengelompokkan manusia tidak bergantung hanya pada satu sifat fisik saja, melainkan juga bergantung pada suatu kombinasi sifat-sifat fisik lainnya. Secara garis besar, tanda-tanda fisik yang digunakan untuk mengadakan klasifikasi ras antara lain bentuk badan, bentuk kepala, raut muka, bentuk tulang rahang bawah, bentuk hidung, warna kulit, warna mata, warna rambut, dan bentuk rambut. Berdasarkan tanda-tanda fisik tersebut masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi empat kelompok ras, yaitu.
  • Kelompok Papua Melanesoid

Antara lain penduduk Pulau Irian Jaya (Papua), Pulau Aru, dan Pulau Kai (termasuk ras Negroid);

  • Kelompok Veddoid

Antara lain orang Sakai (Riau), orang Kubu (Sumatera Selatan, dan Jambi), orang Tomuna di Pulau Muna (Sulawesi Tenggara), orang Toala (Sulawesi Selatan), dan orang  Enggano (sebelah barat Sumatera Barat), dan sebagainya (termasuk ras-ras khusus).


  • Kelompok Melayu Mongoloid (Malayan Mongoloid)

Terbagi menjadi dua yaitu Melayu Tua (Proto Melayu) misalnya suku bangsa Batak (Sumatera), Dayak (Kalimantan), Toraja (Sulawesi). Kelompok Melayu Muda (Deutro Melayu) misalnya suku bangsa Melayu, Aceh, Minangkabau, Jawa, Sunda, Makassar, Bali, Bugis, Mandar. Madura, dan lain sebagainya. Kelompok ini merupakan sebagian besar warga masyarakat Indonesia yang tersebar ke wilayah Nusantara sejak zaman prasejarah. (Termasuk ras Mongoloid).

Faktor Pembentuk Ras

Berikut ini adalah beberapa faktor pembentuk ras yaitu:

1. Mutasi

Yaitu perubahan secara cepat yang terjadi di dalam gen-gen manusia, misalnya : jika orang tua berambut lurus, maka anak-anaknya berambut bargelombang.


2. Seleksi

Disebut juga Natural Scening atau natural Selection yang artinya penyaringan. Misalnya di Benua Eropa warna kulit putih yang dominan sehingga setiap kali terjadi mutasi yaitu lahir anak berkulit agak gelap (Darkish), ia akan mati/lenyap dan dikatakan karena seleksi alam.


3. Adaptasi

Yaitu menyesuaikan diri dengan keadaan alam disekelilingnya. Pengaruh lingkungan ini akan menimbulkan faktor yang penting terhadap pertumbuhan badan manusia. Unsur-unsur dari lingkungan alam terutama iklim, tumbuhan, dan hewan.


4. Isolasi

Merupakan pemencilan. Bila sifat-sifat ras yang diperoleh melalui mutasi, seleksi, dan adaptasi yang diturunkan dan diwariskan kepada generasi berikutnya ini disebabkan karena isolasi.


5. Migrasi

Adalah perpindahan. Banyak ras yang meninggalkan wilayah asalnya, kemudian ras tersebut bertemu dengan ras-ras lain/lingkungan alam baik yang sama maupun berbeda dengan lingkungan asal. Percampuran dengan ras-ras lain/lingkungan baru tersebut dapat menimbulkan sifat-sifat atau ciri-ciri jasmani baru, sehingga akhirnya akan terbentuk ras yang baru.


Pengaruh Geografi Terhadap Ras

Geografi memberikan pengaruh yang penting terhadap seluk-beluk persebaran makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia). Boyd, dalam bukunya menjelaskan bahwa pengaruh geografi terhadap persebaran ras manusia melalui 3 cara, yaitu :

  • Pengaruh dari penghalang geografis (geographical barriers), seperti deretan pegunungan, samudera, kawasan gurun dan wilayah kutub.
  • Pengaruh geografis secara tidak langsung melalui berkerjanya iklim. Iklim berpengaruh terhadap proses evolusi manusia di kawasan tertentu.
  • Pengaruh geografis melalui unsur-unsur kimiawi yanag dominan dalam tanah, dan adanya berbagai variasi lahan.

Penghalang dan Isolasi Geografi Terhadap Persebaran Ras

Berikut ini adalah beberapa penghalang dan isolasi terhadap persebaran ras yaitu:

1. Penghalang Geografis (geographical barriers)

Hukley menjelaskan bahwa penghalang dapat menimbulkan isolasi atau pemisah geografis yang sekaligus mengakibatkan pemencilan secara ekologis. Penghalang geografis yang kecil/sempit sudah cukup mampu untuk mengatasi spesies tertentu, hal ini nampak pada dunia hewan dan tumbuhan di wilayah yang bersangkutan. Efek lain dari barriers adalah melemahnya tekanan seleksi alam. Bila suatu dari dua kelompok jumlah individunya kecil sehingga tidak mampu bersaing melawan kelompok lain yang jumlah individunya lebih besar, maka tekanannya seleksinya tidak intensif. Dalam sejarah umat manusia, pada mulanya manusia sulit mengatasi penghalang yang dihadapi, namun akhirnya mampu mengatasi. Hal ini berkaitan dengan ditemukannya berturut-turut api, pakaian, busur dan panah, kano (perahu kecil), perahu, kapal, dan akhirnya kapal terbang.


Cara Menembus Suatu Barriers:

  1. Jika penghalangnya berupa perairan yang luas, maka titik penembus untuk memasuki wilayah diseberangnya tidak teratur/acakan/sulit sekali. Maka dapat dilakukan pendaratan dilokasi-lokasi yang aman, misalnya : teluk, pelabuhan, dsb. Pada umumnya orang cenderung menyukai pendaratan yang tempatnya tidak jauh dari tempat pemberangkatan.
  2. Jika barriernya berupa pegunungan, maka tempat penerobosan masuknya lewat suatu lembah atau sela dari pegunungan tersebut.
  3. Jika barriernya berupa gurun, maka lokasi penembusnya dipilih didekat persediaan air/jalan yang dilalui kafilah.

2. Pengaruh Iklim

Hukum Bergman menyatakan bahwa semakin panasnya wilayah geografisnya maka semakin kecil bentuk ras-ras dari suatu spesies, sebaliknya diwilayah geografis yang lebih dingin ras-ras yang ada lebih besar ukuran tubuhnya. Hukum Allen, menyatakan bahwa adanya korelasi positif antara panjang anggota badan dengan suhu wilayah. Sedangkan berdasarkan Hukum Gloger, hadirnya melanin diwilayah beriklim panas adalah yang terbesar. Adapun phaemelanin yang kemerah-merahan dan kuning kecoklatan terdapat diwilayah arid/kering sedang di situ eumelanin yang kehitam-hitaman paling jarang. Hukumnya adalah semakin dingin iklim suatu wilayah semakin berkurang phaemelanin, dan di wilayah yang iklimnya ekstrim dingin phaemelanin habis sehingga nampak keputih-putihan.


3. Pengaruh Tanah

Tanah berpengaruh terhadap warna kulit, ada kecenderungan spesies dari ras-ras tertentu yang menghuni tanah bekas aliran lava, berkulit lebih gelap jika dibandingkan dengan spesies yang menempati wilayah yang bertopografi bukit-bukit pasir. Melalui kandungan mineral pada tanah, yaitu dari kenampakan tanaman tertentu dapat diketahui kaya atau miskinnya tanah dibawahnya akan unsur kalsium.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Pengertian RAS: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Pembagian, Klasifikasi, Keberagaman, Faktor, Pengaruh, Penghalang dan Isolasi Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.

The post Pengertian Ras Menurut Para Ahli first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Kami cukupkan dulu Ulasan: Pengertian Ras Menurut Para Ahli (Lengkap). Semoga uraian diatas dapat menambah wawasan untuk kita semua. Tak lupa kami haturkan terima kasih karena sudah mengunjungi situs dosencoid. blogspot. com dan membaca ulasan diatas hingga selseai. Jika dirasa masih ada hal yang mengganjal atau pertanyaan seputar uraian diatas bisa Anda sampaikan melalui kolom komentar. Sampai ketemu di postingan selanjutnya.

Post a Comment for "Ulasan: Pengertian Ras Menurut Para Ahli (Lengkap)"